want to know me more ???

follow me on twitter : @putriameliapupu and add me on facebook putri amelia pupu

Kamis, 07 Juni 2012

kisah melankolis yang tak berujung

narasi membawa ku kepada satu cerita yang tak berujung pada akhir. menikmati kesesakan jiwa, emosi dan perasaan yang hampis mulai membeku dan dingin. linglung yang kurasa sangat menyiksaku. aku melihat namun seperti buta. aku berbicara namun seperti bisu. aku berjalan namun seolah lumpuh. aku mendengar namun seolah tuli. logikaku mati tertikam oleh kesakitan hidup yang membelenggu. sanubariku terlukai oleh goresan-goresan takdir yang tak berpihak padaku. semua seolah pudar dan tak jelas lagi kini apa warna sebenarnya.
hidupku bagaikan panggung sandiwara yang diperankan oleh sekelompok pemain yang amatiran. tak jelas kemana alur cerita ini akan mengalir. semuanya serba memaksakan kehendaknya sendiri-sendiri dan tak satupun mau berembuk untuk mendapatkan kesepakatan.
ya, inilah jalanceritaku. buram tak jelas bagaimana bentuknya.
cahaya menerangiku namun aku merasa gelap. oksigen membantuku untuk bernafas namun hampa dan sesak yang kurasakan. teori apapun tak mampu lagi mengubah alur pikiranku. semua seolah terbentuk oleh alam yang kejam menekanku. airmata yang dulu deras menderai hingga menganak sungai kini tlah kering akibat kemarau panjang yang sangat terik hingga mencekikku. lelah...
hanya kata itu yang terucap dari balik katupan bibirku yang hampir saja tak mampu kugerakkan.
sampai kapan ini akan berakhir.
cahayaku semakin padam.
sukmaku solah hilang.
semuanya hampir saja hanya menjadi sebentuk raga yang mati jiwa.
tak ada kekuatan untuk bertahan. bahkan tulang dan sendi kakiku pun seolah ingin mati.
bagaimana aku mampu tegak berlari???
tak satupun mendukung.
semua memiliki keinginannya masing-masing.
lalu aku???
kemana aku akan menumpahkan semua emosi dan hasrat ku???
terpendam sajakah??? hingga akhirnya pun itu semu akan mati dimakan oleh ganasnya alam.
lalu bagaimana akhirnya???
aku pun tak pernah tau...
menunggu... dan hanya dapat terus menunggu...
ketika sang waktu menyerah, disitulah letak akhir dari kisah melankolis yang mendaraku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar