want to know me more ???

follow me on twitter : @putriameliapupu and add me on facebook putri amelia pupu

Sabtu, 09 Juni 2012

Sesuatu Yang Hampir Terhilang

Baru saja aku tersentak oleh sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang terhadapku. Pertanyaan itu berkenaan pada hal yang dulu benar-benar menjadi semangatku, namun kini hampir saja aku lupa kalau aku pernah memilikinya. Diujung telepon kudengar dia begitu bersemangat dalam menceritakan tentang rencana hidup dan cita-citanya. Aku tersenyum bahagia mendengarnya. Karena yang kutahu justru dia yang dulu hampir kehilangan semangat untuk memiliki mimpi-mimpi di dalam hidupnya. Aku sangat senang karena ia begitu bersemangat menceritakan semua itu. Bahwa ia ingin berubah dan berusaha mencapai mimpi-mimpi besarnya. Dan aku percaya dia mampu!!!
Namun sedikit membuatku aneh...
Ketika ia melontarkan pertanyaan kepadaku tentang mimpi-mimpi besar yang aku punya. Dia juga bertanya aku ingin menjadi apa kelak dan pada puncak yang bagaimana kesuksesan yang ingin kuraih. Sejenak aku diam. Aku sendiri sangat heran dengan sifatku akhir-akhir ini. Aku cenderung terlalu pesimis dan kurang bergairah dalam melakukan hal apapun.
Padahal sebenarnya aku ini adalah seorang gadis pemimpi dan memiliki keyakinan besar bahwa aku mampu meraih impian-impianku itu. Aku sangat suka merancangkan sesuatu yang besar untuk hidupku. Yah, rencana hidupku. Sangat banyak yang ingin aku raih. Dan akupun percaya bahwa semua itu akan dapat aku raih.
Entah apa yang membuatku pudar.
Semua seolah hilang.
Aku kehilangan semangatku.
Yaaaa... aku baru saja menyadarinya.
Kemana semua daftar buku mimpiku???
Rencanaku???
Kemana mereka???
Aku sadar, aku hampir saja melupakan rencana besar dalam hidupku.
Bersyukur sekali akhirnya ada orang yang memberiku semangat.
Orang ini adalah orang yang aku cari dulunya. Seseorang yang tidak tertawa ketika mendengar mimpi-mimpi besarku.
Tapi mengapa ketika aku sudah mendapatkannya, justru aku yang aku kehilangan semangat dalam semua itu???
Oh Tuhan.....
Aku harus segera bangkit!!!
Aku harus segera menata kembali hidupku.
Jangan sampai aku menjadi seseorang yang penuh keputus asaan.
Tipe orang seperti itu dulu yang sangat kumusuhi. Tapi sekarang aku menjadi demikian.
Tidak! Tidak!
Aku harus kembali. Aku harus mampu bangkit, berdiri, dan berlari mengejar angan dan impianku!!!
Aku mampu!!!
Ya... aku pasti mampu meraih semuanya...
Dengan bantuan BAPA ku, aku pasti sanggup...
yah...PASTI!!!

Jumat, 08 Juni 2012

Ironi

hampa suara
kata-kata bertahta di tempat asing
bukan mulutku tempat mereka ada
bukan di situ mereka bertahta
mereka ada pada kumpulan puing-puing
puing-puing kehancuran nurani yang mati

hasratku beku
bukan karena dingin dunia
dia beku karena panas matahari tak lagi mampu menembus
semua terasa kaku
indahnya warna juga tak jua tertata
semua hasratku semu

haruku terpampang lantang
menumpahkan

Kamis, 07 Juni 2012

kisah melankolis yang tak berujung

narasi membawa ku kepada satu cerita yang tak berujung pada akhir. menikmati kesesakan jiwa, emosi dan perasaan yang hampis mulai membeku dan dingin. linglung yang kurasa sangat menyiksaku. aku melihat namun seperti buta. aku berbicara namun seperti bisu. aku berjalan namun seolah lumpuh. aku mendengar namun seolah tuli. logikaku mati tertikam oleh kesakitan hidup yang membelenggu. sanubariku terlukai oleh goresan-goresan takdir yang tak berpihak padaku. semua seolah pudar dan tak jelas lagi kini apa warna sebenarnya.
hidupku bagaikan panggung sandiwara yang diperankan oleh sekelompok pemain yang amatiran. tak jelas kemana alur cerita ini akan mengalir. semuanya serba memaksakan kehendaknya sendiri-sendiri dan tak satupun mau berembuk untuk mendapatkan kesepakatan.
ya, inilah jalanceritaku. buram tak jelas bagaimana bentuknya.
cahaya menerangiku namun aku merasa gelap. oksigen membantuku untuk bernafas namun hampa dan sesak yang kurasakan. teori apapun tak mampu lagi mengubah alur pikiranku. semua seolah terbentuk oleh alam yang kejam menekanku. airmata yang dulu deras menderai hingga menganak sungai kini tlah kering akibat kemarau panjang yang sangat terik hingga mencekikku. lelah...
hanya kata itu yang terucap dari balik katupan bibirku yang hampir saja tak mampu kugerakkan.
sampai kapan ini akan berakhir.
cahayaku semakin padam.
sukmaku solah hilang.
semuanya hampir saja hanya menjadi sebentuk raga yang mati jiwa.
tak ada kekuatan untuk bertahan. bahkan tulang dan sendi kakiku pun seolah ingin mati.
bagaimana aku mampu tegak berlari???
tak satupun mendukung.
semua memiliki keinginannya masing-masing.
lalu aku???
kemana aku akan menumpahkan semua emosi dan hasrat ku???
terpendam sajakah??? hingga akhirnya pun itu semu akan mati dimakan oleh ganasnya alam.
lalu bagaimana akhirnya???
aku pun tak pernah tau...
menunggu... dan hanya dapat terus menunggu...
ketika sang waktu menyerah, disitulah letak akhir dari kisah melankolis yang mendaraku...

my wira

my dear wira, i love u so much dear...
i don't  know how i can show my feeling to u, but i only know that u're so important for me...
i can't explain how i start loving u before...
u came to my life and u brought me something different...
u've changed me to be me!!! the most real of myself...
i'm so thank to GOD because of ur pressence here... here in my deepest heart...
my wira, darling... i want u to know that i'll always try to be better for u and for this relationship...
i'll show u my efforts to be urs in lasting...
dear, i don't know why...but my heart whispered me that u're the only one for me...
i don't wanna look for another , only u that i want soooooo bad!!!
ur smile has given me so much hopes in facing my life...
before u came here, i had felt my life's so empty...
with u, i change to be stronger...
i wanna reach my

Selasa, 28 Februari 2012

my dreams are for u my great mommy and dad !!!


Salahkah jika bermimpi besar ? Terkadang di saat tubuh mulai lelah dan pikiran terasa penat akibat rutinitas harian yang penuh,dapat kembali fit dan semangat kembali berkobar apabiola mengingat kembali mimpi-mimpi yang ingin dicapi...

Banyak orang yang mengatakan "bermimpilah secara wajar". Kalau kita bermimpi akan segala hal yang wajar dan lumrah, itu bukan mimpi namanya. Aku ini merupakan seorang gadis yang penuh dengan impian-impian di dalam hidupku. Banyak orang yang mengatakan aku gila. Banyak orang yang menertawakan dan mengolok-olok segala hal yang aku katakan. Aku haya bisa tersenyum dan bergumam dalam hati "waktu yang akan menjawab semuanya".

Saat semakin banyak orang yang 'meragukan' aku, semakin bersemangat pula lah aku untuk mengejar semua impian-impianku. Tak lupa kusertakan KUASA TUHAN didalamnya. DOA adalah dorongan luar biasa dalam pencapaian ini.

Banyak orang bertanya untuk apa aku mau berjuang segini hebatnya. Untuk siapakah nanti impian-impian itu ? Jawabannya simple ! ORANGTUA ku...
Aku adalah satu-satunya anak mereka. Kalau bukan aku yang akan membahagiakan mereka, siapa lagi ?

Aku ingin bebeas secara finansial, sehingga akan bisa full merawat dan menjaga meeka di hari tua mereka nanti. Aku sangat mengasihi merea, walaupun mereka terpisah saat ini. Walaupun mereka juga yang membuat aku hampir kehilangan masa depanku karen stress memikirkan keluarga yang hancur. Tapi kini semua telah aku ubah menjadi satu semagat dan motivasi yang sangat membangun !!!

Orang tuaku bukanlah orang yang berkelebihan, inilah yang mendorong aku untuk selalu belajar dan terus belajar untuk memiliki masa depan yang lebih cerah. Aku ingin mengangkat harkat dan martabat mereka di depan seluruh keluarga kami. Ya, karena diantara semua keluarg, baik dari klan papa ataupun mami, kamilah yang hidupnya sederhana.

Tapi ini semua kusyukuri dengan hebatnya. Aku jadi bisa belajar untuk berusaha dan menghargai setiap apa yang telah aku peroleh dan selalu berusaha menjadi lebih baik dan semakin baik setiap harinya. Wejangan-wejangan mereka selalu terngiang-ngiang di telingaku setiap kali aku untuk memulai aktivitasku di luar rumah.

Mereka sumber semangatku. Merekalah pusat kebahagiaanku. Melihat mereka bangga dan bahagia akan kehadiranku, da sana jugalah aku merasa sangat bahagia.
Aku telah terbiasa dididik untuk selalu menjaga diri. Makanya aku sampai sekarang tidak keluyuran keluar rumah di malam hari. Mereka sangat mengkhawatirkan aku. Apalagi saat pap masih tinggal bersama-sama dengn kami.

Sampai saat ini, aku di semester 4 di sebuah Universitas Negeri di Medan, aku selalu berusaha memberikan hadiah terbaik bagi kalian mami, papa...
Hidupku akan menjadi kebanggan bagi kalian mi, pa...
Tetaplah kuat mami... tetaplah sehat !
Tetaplah kuat papa... tetaplah sehat !

Aku masih sangat membutuhkan kalian...
i love u my GREAT PARENTS !!!

Kamis, 23 Februari 2012

Aktivitas Rabu yang Melelahkan

Hari ini terlalui dengan sangat baik. Dimulai saat matahari pagi menyambutku dengan kehangatan serta pancaran sinarnya. Memberikanku satu harapan akan permulaan pagi yang penuh dengan harapan-harapan luhur. Kurasakan terpaan angin semilir mengusap-usap lembut wajahku dan membisikkan aku untuk menyampaikan pesan bahwa aku tidak perlu kuatir akan hari ini. Sungguh dahsyat anugerahMu ya Tuhan. Syukurku dengan segala doa yang kulantunkan padaMu dan sujudku di hadapan tahtaMu saat ku melipat tanganku dan menutup mataku.

Kulakukan yang dapat kulakukan untuk mengisi hari ini. Ya seperti biasa, aku membersihkan kamarku dan merapikan seluruh ruangan yang ada dalam rumahku. Selesai semuanya, lalu aku bersantai sejenak untuk memikirkan pekerjaan apa yang akan kulakukan selanjutnya.

Ahaaaa... !!! Akhirnya aku teringat... Aku hampir saja melupakan tugas presentasi kelompokku untuk mata kuliah Manajemen Operasional. Ternyata pekerjaanku semalam belum tuntas semua. Akhirnya segera kubuka laptopku dan jari jemariku mulai menari-nari indah dengan anggunnya di atas keyboard. Ketikan demi ketikan membawaku ke jam 12 siang !!! Astaga .... ternyata aku ada janji dengan kelompokku untuk berkumpul di kampus jam 12 ini. Waduuuuuhh, aku kan belum siap-siap. Pasti tidak akan sempat bagiku untuk sampai tepat waktu. Akhirnya kuputuskan untuk menutup laptopku dan bergegas untuk mempersiapkan semua keperluan kuliahku hari ini.

Kriiiinnnggg !!! Kriiiiinnnggg !!! Temanku ternyata sudah tidak sabar menungguku di sana. Astaga, aku masih di jalan. Kupilih becak mesin untuk mengantarkanku sampai ke tempat kuliahku. Kupandangi sekeklilingku dan kurasakan sesaknya jalanan ditutupi oleh asap tebal yang berasal dari kendaraan. Kepalaku pusing mencium aroma menyengat yang keluar dari knalpot sepeda motor para pengendaranya. Medan sudah semakin ramai saja. Kemacetan juga mulai menghiasi pemandangan kota ini. Berbeda saat aku masih kecil dulu. Sangat banyak perubahan yang tercipta di setiap sudutnya.

Akhirnya aku sampai juga di kampus pukul 1. Kumasuki pagar universitasku dan aku pun harus menempuh perjalanan lagi untuk sampai di fakultas ekonomi. Ya, aku mahasiswi ekonomi di salah satu perguruan tinggi negeri di Medan. Kulangkahkan kakiku dengan sangat tergesa-gesa. Nafasku beradu dan sesak mulai terasa di saluran pernafasan ini.

Di perjalanan menuju fakultas, aku menerima kabar dari temanku, Octora dan Novrita, bahwa mata kuliah Teori Ekonomi Makro sudah dimulai. Alamaaaaak !!! Bisa brabe ini..... Aku telat lagi.....
Kaki yang tadi hanya berjalan cepat, kini kupaksa untuk berlari agar cepat sampai.

Kumasuki ruang kelas, dengan senyuman aku memasuki ruang kelas tanpa wajah berdosa. HAHAHAHA !!! Kiatku kalau sudah terlambat yah begini. Bingung mau melakukan apa. Untung saja dosennya pengertian. Segera kuambil bangku paling depan. Tapi kegerahan menyelimuti aku. Panaaaassss....
Nafasku juga masih memburu dengan kencang. Tapi kuikuti saja setiap jam demi jam nya.

Tak terasa perkuliahanpun selesai. Octora memintaku untuk segera menyelesaikan tugas kelompok kami yang masih sedikit lagi. Maklum, karena kelompok kami lah yang akan maju pada hari ini. Deg-degan menyelimuti kami untuk segera berpacu dengan waktu. Soalnya dosen yang membimbing kami pada mata kuliah ini sangat disiplin orangnya. Terlambat 5 menit, langsung diusir.

Waktu yang kami tunggu pun tiba. Kami tampil sebagai team penyaji yang menyampaikan makalah yang telah kami susun. Diskusi berjalan dengan lancar. Sempat ada perdebatan di antara teman-teman kami tapi, semua dapat kami atasi. Akhirnya semua berjalan dengan baik dan memuaskan. Sampai-sampai kami tidak tau bahwa waktu sudah hampir habis dan dosen kami harus segera pulang. Yesss!!! akhirnya presentasi kami hari ini berhasil dengan sangat memuaskan. Respon positif dari semua teman-teman kami juga kami dapatkan.
Beribu pertanyaan dan tanggapan dilemparkan pada kami dengan beragam permasalahan untuk kami pecahkan.

Setelah semuanya selelsai, kami pulang ke rumah kami masing-masing dan setibanya aku di rumah, aku langsung melemparkan badanku ke atas pulau kapuk untuk meregangkan syaraf-syaraf yang telah kaku akibat aktivitas ku seharian ini.

Malam harinya aku kembali menjalani rutinitasku bersamanya. Ya, melalui telepon berkomunikasi untuk saling memadu kasih dengan segala cinta dan dorongan-dorongan untuk semakin baik dalam pencapaian kami akan kesuksesan. Kami melakukan kebaktian doa melalui telepon dan juga melakukan sharing Firman.
Aku bangga dan sangat bersyukur memiliki Pria sepertinya. Selalu mendukungku dan mengarahkanku pasda segala hal yang baik.

Malam itu, di ujung pesawat telepon dia mengingatkanku untuk lebih 'mahir' dalam mengatur waktu. Dia sangat memperdulikan aku walaupun sebenarnya hari ini dia sedang mendapat musibah. Blackberry miliknya hilang. Benar-benar mengerikan. Di lokasi kantor seperti itu masih bisa terjadi pencurian. Hahahaha...benar-benar menggelikan. Tapi syukurnya, kekasihku tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.
Kami percaya bahwa Tuhan sedang mengingatkan kami untuk semakin lebih berhati-hati dan untuk kami semakin lagi menghargai setiap apa yang telah kami miliki. Karena memang kami cenderung menganggap remeh apa yang ada a[ada kami. Dan kami juga yakin bahwa Tuhan telah menyediakan berkat yang jauh lebih besar dari hari ini.

Malam ini pun kami tutup dengan lantunan doa dan pujian kami kepadaNya. Kami menutup telepon kami masing-masing, dan akupun langsung tidur.
Terimakasih Tuhan....

Selasa, 21 Februari 2012

Saat-Saat Pertama Kupijakkan Kakiku di RumahMu

Desember 2006 adalah pengalamn pertamaku untuk menlangkahkan kaki ke dalam rumah Tuhan dan beribadah bersama keluargaku. Jelas saja aku melompat-lompat kegirangan seperti rusa yang sedang dipenuhi oleh kegembiraan besar, bertahun-tahun aku menginginkan waktu-waktu seperti ini. Setelah sekian lama sejak aku mengenal Sahabatku itu, baru kali itulah saat dimana aku bebas mengekspresikan kerinduanku di rumahNya yang kudus.

Suasana hening dan khusyuk mengantarkan langkahku memasuki tahta hadiratNya. Damai......
Itulah yang kurasakan. Dengan segala beban dan masalah hidupku, aku menangis melantunkan pujian demi pujian bagiNya. Oh Tuhaaaaaan... betapa dahsyatnya pekerjaanMu dalam kehidupanku.
Aku tidak mau kalah dengan segala persoalan yang 'betah' tinggal dalam hari-hariku. Aku punya Pembela. Ya, benar ! Aku punya Pembela yang akan BERPERANG menggantikan aku di hadapan semua persoalan hidup yang menghimpitku.

Saat lilin dinyalakan, karna saat itu adalah perayaan Natal, tak kuasa aku menahan air mata yang mengalir deras dan hatiku serasa sesak seperti tercabik-cabik karnaNya. Damai...
Kau memang Raja Damai ya Tuhan. Kau seperti lilin yang menerangi setiap kegelapan yang menyelimuti hidupku. Terimakasih karna telah menghadirkan cahaya itu.


Minggu, 19 Februari 2012

Awal ku MengenalMu, Sahabatku

Namaku Putri Amelia. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana, namun sangat hangat dan harmonis. Aku merupakan anak pertama dan sekaligus juga anak terakhir. Ya, aku tidak memiliki saudara kandung, hanya aku yang menjadi buah hati bagi kedua orang tuaku. Aku sangat bahagia dan beruntung karna aku memiliki orang tua yang hebat seperti mereka. Oh ya, kedua orang tuaku berbeda suku dan agama (awalnya). Mamiku bersuku Batak Toba asli dan papa bersuku Jawa. Papa terlahir di Medan, tetapi kampung asli papa terletak di Jawa Tengah. Mamiku merupakan seorang Mu'alaff sejak menikah dengan papa. Semua terasa indah dengan

Sabtu, 18 Februari 2012