Desember 2006 adalah pengalamn pertamaku untuk menlangkahkan kaki ke
dalam rumah Tuhan dan beribadah bersama keluargaku. Jelas saja aku
melompat-lompat kegirangan seperti rusa yang sedang dipenuhi oleh
kegembiraan besar, bertahun-tahun aku menginginkan waktu-waktu seperti
ini. Setelah sekian lama sejak aku mengenal Sahabatku itu, baru kali
itulah saat dimana aku bebas mengekspresikan kerinduanku di rumahNya
yang kudus.
Suasana hening dan khusyuk mengantarkan langkahku
memasuki tahta hadiratNya. Damai......
Itulah yang kurasakan.
Dengan segala beban dan masalah hidupku, aku menangis melantunkan pujian
demi pujian bagiNya. Oh Tuhaaaaaan... betapa dahsyatnya pekerjaanMu
dalam kehidupanku.
Aku tidak mau kalah dengan segala persoalan yang 'betah'
tinggal dalam hari-hariku. Aku punya Pembela. Ya, benar ! Aku punya
Pembela yang akan BERPERANG menggantikan aku di hadapan semua persoalan
hidup yang menghimpitku.
Saat lilin dinyalakan, karna saat itu adalah perayaan
Natal, tak kuasa aku menahan air mata yang mengalir deras dan hatiku
serasa sesak seperti tercabik-cabik karnaNya. Damai...
Kau memang
Raja Damai ya Tuhan. Kau seperti lilin yang menerangi setiap kegelapan
yang menyelimuti hidupku. Terimakasih karna telah menghadirkan cahaya
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar